Sebagai agama, Islam tidak hanya dipahami sebagai
ajaran normatif per se, namun juga sebentuk nilai yang
diaplikasikan dalam kehidupan nyata seorang muslim. Jika
sebagai ajaran normatif Islam menjadi a-historis, nama
sebagai sebentuk nilai yang diaplikasikan dalam kehidupan,
Islam menjadi sangat historis dan bergumul dengan sosial
kenyataan yang ada.
Islam yang historis ini pada tahap selanjutnya sangat
bergantung pada keadaan sosio-politik yang melingkupi-
nya. Islam yang historis ini pula yang sangat aktual dan
faktual dalam mencapai cita-cita Islam. Meski kadangkala
Islam historis ini mengalami hambatan, distorsi dan bahkan
penyimpangan. Di sinilah, letak indahnya Islam.